Ada sa-orang yang selekeh di PerkuburanNavotas , membunyikan gitarnya untuk suatu malam yang, separa gelabah .



Menurut Samira , dia cuma bercerita tentang tubuh, dalam keseluruhannya, kehayatannya.Dia mengudarakan suara suara sengau, yang kadang kadang terselit 'wilayah ini bukan wilayah yang menjadi, malah memulai.' Samira selalu ada di situ, duduk mencangkung dan bila terlalu penat, dia baring saja di situ, biarpun tanah sedang berselimutkan buangan-buangan dari kota.Dan Samira menghabiskan petangnya,mendengar falsampah-falsampah dari orang tua itu .


Kita ini berangkat dari kehinaan . Kota kota besar terlalu dihantui dongeng . Sementara wilayah wilayah kecil, seakan tenggelam .Kita ini, rela hidup bercompang camping. Kita ini, terlalu memandang ironi. Sedar atau tidak, semua ini menjadikan kami -kami, separuhwarga belaka.

Sudahlah.Kami ini cuma Samira dan Orang tua Yang Selekeh .

0 komen: